Itulah juga mengapa, mereka dengan mudah berkumpul, tanpa banyak basa-basi. Tanpa perlu bising dengan kasak kusuk apalagi harus dengan protokoler yang rumit. Semuanya mengalir begitu saja di dalam insting yang selalu kasmaran akan segala sesuatu di mabes. Seperti di hari ini, ketika ada Thian mampir bercengkerama, maka ekspresi seleksi alamiah tidak dapat dihindari.
Ada rindu untuk mabes, ada rindu silaturahmi, ada kepentingan-kepentingan lain saling tarik menarik menguji seberapa kuat getar cinta yang mengikat jiwa kita dengan korpala. Selalu banyak tantangan dalam seleksi alam, dimana hasilnya tidak pernah dapat disangkal.
Terimaksih Thian, semoga di hari-hari mendatang mendapat lebih banyak kesempatan untuk kembali mampir ke mabes, menikmati semilir angin yang selalu sejuk sambil menikmati setiap pahatan indah di dalam kenangan abadi jejak panjang Korpala.
hero
12 feb 2011
Bagi saya sederhana saja Bang Hero yaitu terlalu banyak saya dapatkan di KORPALA sementara tak secuilpun yang berarti saya berikan kepadanya....ada kata kunci sebagai bekal saya keluar (fisik) dari D4 "SURVIVE", terimakasih bang yang sudah bergerimis ria dari Maccopa ke Mabes...sekian menit kebersamaan yang bisa membawa kembali ke beberapa tahun lalu.... terlau banyak dan terlalu indah untuk dilupakan....
BalasHapuskemampuan survive yang tidak membuat sombong dan angkuh, bahkan membuat semakin 'rendah hati'..
BalasHapusApakah Thian yg dimaksud adalah Bastian?
BalasHapusApa kabar teman?
Merinding bulu kuduk saya membaca komentar anda berdua, yang sangat mirip dgn apa yang saya rasakan ketika berbicara tentang Korpala> sampai hari gini, saya selalu merasa bahwa apa yang saya dapatkan -selain urusan tangan Tuhan- adalah karena begitu spartannya hidup bersama Korpala sehingga kita menjadi tangguh dan siap menghadapi segala tantangan.
Lain kali saya ingin sekali menulis agak panjang apabila waktu mengizinkan sekedar ingin mengucapkan rasa terima kasihku kepada Korpala.
Alhamdulillah...
Indra The Climb K-023
iya betul, Thian itu Bastian.
BalasHapushuffft...ingin kugapai sepotong siang
yang lain, di beranda mabes,
bersamamu bro..
sudah terlalu banyak rindu yang terpendam.