Gen Sebelas untuk Bukber Korpala

     Seperti hari-hari puasa lainnya yang telah lalu, tidak ada suara bedug yang sampai terdengar ke mabes. Beberapa kali 'teng' buka puasa harus dibumbui debat-debat ringan tentang 'sudah-belum'nya waktu yang dimksud. Namun semua menjadi buyar dan hening ketika ada azan yang sayup-sayup sampai, menutup sesi puasa hari itu.
     Tetapi di Jumat 17 Juni 2016, ada beberapa persiapan berbeda dari biasanya, menuju 'teng' hari ke-12. Jadwal penyelenggaraan buka puasa bersama di mabes untuk hari ke-12 itu menjadi tanggung jawab dikdas-11. Dan persiapan yang cukup matang dari gen.dd-11 menjadi pemicu keriuhan itu. Acara bakar-bakar betul-betul membakar semangat di penghujung hari. Mulai dari persipan panganan, hingga mengorganisir undangan dari panti asuhan untuk berbuka bersama di D4. Semua terencana dengan baik.
 persiapan bakar-bakar... the spirit of buka puasa
      Beberapa spot diskusi pun kemudian terbentuk dengan sendirinya, setelah prosesi di sekitar dug-dug magrib. Kelompok-kelompok kecil dengan joke-joke segar saling menimpali. Bahasan setiap spot pun mengalir dengan sendirinya, acak tidak karuan. Mulai dari 'side story' kasus dinosaurus, hingga juragan pisang ijo yang gulana menunggu sohibnya Jusman 'the hummer' yang tidak kunjung muncul di mabes.
      Ada diskusi tentang resep tradisional, mengantar diskusi tentang pelestarian spesies-spesies langka (yang tentu saja bernilai ekonohystoris). Eh, istilah keren rupanya. Bagaimana tidak, ketika operasi kasus Dino, maka grasak-grusuk di sekitar gua dan ekosistemnya, yang sudah cenderung rusuh, sangat mengancam eksistensi kayu Sanrego. Ini kan bahan baku untuk pemulihan fungsi vitalitas. Lalu segala joke pun saling berseliweran dalam rangka eksistensi sang kayu.
     Menjelang pukul 21 barulah the Hummer muncul. Sohib yang menunggu sejak tadi, juragan pisang ijo, rupanya sudah meninggalkan mabes bersama sebahagian teman lainnya. Seketika mabes corner kembali riuh. Hummer mulai berceloteh dengan gaya semi drunken fist (jurus pendekar setengah mabuk) hahaha...
     Apalagi yang lebih hangat, kalau bukan nostalgia aneka kekonyolan para penghuni mabes dari masa ke masa. Dan yang paling stereotype tentu saja tragedi-tragedi, satir-satir, ironi-ironi dan segala pahit getirnya kaum 'Jomblower'. Satu persatu joke anarkis (canda celaan yang mengiris hati yang lukanya diperasi jeruk) meluncur begitu saja. Perih memang, terbahak sambil mengaca wajah sendiri di dalam setiap alur cerita.
     Mulai yang punya ritual bersih-bersih, harum-harum sejak sabtu pagi, dalam rangka menjelang malam minggu sebentar, namun begitu magrib berlalu dan malam minggu benar-benar sudah on time, semua ritual yang sudah disiapkan sejak pagi itu malah dibekap pilu sambil meringkuk di dekapan lantai-3 mabes.
Ada juga tentang 'pujaan hati' yang bayangannya didekap erat tanpa pernah digembar gemborkan, yang kemudian hanya sanggup untuk di 'senter-senter bella' dari arah fis-3 ketika si doi melintas di fis-5.. Ah.. ada pesan khusus dari Hummer untuk tidak membocorkan id siapa 'beliau' yang diceritakannya itu. Tapi kalau beliaunya mau unjuk tangan, hehehe.. tidak apa-apa tongji.. :D
      Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Masih ingin melihat sudut-sudut kaca yang lainnya, meski setiap gambar yang muncul, kembali melihat wajah sendiri di sana. Wajah-wajah menggemaskan, mengharukan, memprihatinkan dan... (tambah-tambah sendiri saja).
      Semoga, di kegiatan halal bi halan nanti, yang rencananya akan diselenggarakan oleh pengurus di tanggal 9 Juli 2016 (waktu tepatnya nanti konfirmasi lagi ke pengurus), bisa berlangsung dengan lebih meriah. Bisa lebih banyak mozaik dari cermin wajah kita, yang terangkai di kegiatan itu nanti.

k-058

0 Response to "Gen Sebelas untuk Bukber Korpala"

Posting Komentar